“The Power of Kepepet.” Mungkin istilah inilah yang bisa kita pinjam untuk menggambarkan awal mula perjalanan bisnis sepasang suami istri tersebut. Setelah sepakat untuk membina rumah tangga, Sriyanti dan suaminya ingin memiliki sebuah usaha yang kedepannya diharapkan bisa mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Dari sinilah Sriyanti memanfaatkan modal uang sebesar Rp 75.000,00 untuk memproduksi aneka jenis aksesoris seperti misalnya kalung dan gelang yang terbuat dari manik-manik.
Ditemui Rabu (2/1) di kediamannya yang berlokasi di daerah Bembem, Trimulyo, Jetis, Bantul, Sriyanti yang saat itu didampingi suaminya menuturkan bahwa sekarang ini Ia telah memiliki ribuan jenis produk aksesoris yang siap memenuhi kebutuhan konsumen yang mencari souvenir pernikahan. “Produk-produk kami diantaranya yaitu tempat perhiasan, dompet, tempat pensil, kipas, tempat tissue dan lain sebagainya,” ujar Sriyanti.
Mengawali bisnisnya pada tahun 2005 silam, sekarang ini ibu satu putra ini mengusung Oppy Asesoris sebagai nama usahanya. Memanfaatkan bahan baku perca yang didapat dari para supliernya, setiap harinya Sriyanti memproduksi aneka souvenir untuk memenuhi orderan konsumen dan memasok ke beberapa toko aksesoris yang ada di Pasar Bringharjo dan seputaran Jalan Malioboro. “Selama ini saya lebih memilih memasok barang ke pedagang-pedagang, dan untuk sementara ini saya membantu proses produksi, pemasaran dan untuk marketing online lebih dihandel oleh suami,” terangnya kepada tim bisnisUKM.
Info Produk Oppy Asesoris
Dibandrol dengan kisaran harga sekitar Rp 500,00 sampai Rp 20.000,00 per itemnya, sekarang ini Sriyanti memiliki empat orang tenaga kerja tetap dan setiap bulannya bisa memproduksi pesanan kurang lebih 1.000 pcs. “Tenaga kerja rutin ada 4 orang, dan sekitar 25 orang biasanya rata-rata tenaga borongan, yaitu ibu rumah tangga yang memproduksi souvenir dengan dibawa pulang,” ungkap pemilik yantisouvenir.com tersebut.Meskipun sekarang ini persaingan bisnis souvenir pernikahan sudah cukup sesak, namun Yanti tetap optimis dengan keunggulan yang ditawarkan, produk-produknya bisa bertahan di tengah gempuran pasar. “Keunggulan produk kami tentunya dari segi harga yang sangat terjangkau, pengerjaan yang tepat waktu, pilihan produk yang beragam, dan didukung dengan bahan baku yang bisa divariasikan sesuai dengan permintaan konsumen,” jelasnya dengan sumringah.
Selama ini untuk pemasaran, Sriyanti tidak melayani ecer dan lebih fokus untuk memenuhi permintaan grosir minimal 200 pcs dari para langganan tetapnya di Pasar Bringharjo. Selain itu Ia juga mulai menerima orderan dari konsumen di ranah online, serta mempromosikan produk-produknya melalui BBM (BlackBerry Messenger). “Sekarang ini sebagian besar konsumen dari wilayah Jogja dan untuk konsumen online biasanya dikirim ke luar kota,” tuturnya.
Dari usaha souvenir pernikahan yang Ia geluti, sedikitnya Sriyanti bisa mengantongi omzet sekitar Rp 10 juta per bulannya dan biasanya omzet tersebut akan meningkat ketika ada moment spesial yang cocok untuk dijadikan sebagai hari pernikahan seperti contohnya tanggal unik 12-12-12 yang lalu. Di akhir pertemuannya dengan tim bisnisUKM, Sriyanti menuturkan mimpi besarnya untuk usaha souvenir yang Ia jalankan. “Harapan kedepannya nanti bisnis ini bisa berkembang, customernya semakin banyak dan bisa membuka cabang untuk memperluas pemasaran,” kata Sriyanti ketika menutup sesi wawancara siang itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar